WahanaNews-Labuhanbatu | Bungkam-nya Kapolsek Aek Natas, AKP Jeremia Ginting saat dikonfirmasi awak media terkait kegiatan mafia CPO diduga ilegal beroperasi di wilayah hukum-nya menuai kritik pedas dari masyarakat.
Meski dihubungi redaksi WahanaNews Labuhanbatu berkali-kali guna konfirmasi sejak Senin (03/10/2022) hingga kini, Kamis (13/10/2022) petang, Kapolsek Aek Natas AKP Jeremia Ginting masih saja bersikap bungkam.
Baca Juga:
Viral! Detik-Detik Remaja Labuhanbatu Diculik dan Diancam dengan Pistol
Wakil Ketua DPD Organisasi Masyarakat Perkumpulan Pedang Keadilan Perjuangan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Ervin Dasopang menilai bahwa bungkam-nya Kapolsek Aek Natas terkait ada-nya kegiatan mafia CPO meresahkan menduga adanya komunikasi baik antara mafia dan Kapolsek setempat.
" Jika ada kegiatan diduga ilegal beroperasi, kita duga mafia dan Kapolsek setempat ada komunikasi baik. Apalagi Kapolsek-nya bungkam saat dikonfirmasi wartawan " tegas Ervin saat dimintai tanggapannya, Kamis (13/10/2022).
Ervin meminta agar Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Rangkuti dan Kasat Reskrim, AKP Rusdi Marzuki segera menindak tegas kegiatan yang sangat meresahkan para sopir pengangkut CPO yang melintas lokasi itu.
Baca Juga:
Pengamanan Kantor Bawaslu Labuhanbatu Utara Jelang Pilkada 2024: Jaga Demokrasi Tetap Kondusif
" Kita minta agar bapak Kapolres AKBP Anhar mengevaluasi Kapolsek Aek Natas dan kepada Kasat Reskrim agar segera menindak tegas kegiatan mafia CPO yang sangat meresahkan itu " pintanya.
Diberitakan sebelumnya, kegiatan penampungan crude palm oil (CPO) diduga ilegal beroperasi di wilayah hukum (Wilkum) Polsek Aek Natas - Polres Labuhanbatu.
Kegiatan mafia CPO itu sangat meresahkan para sopir truk tangki yang melintas di lokasi itu.