WahanaNews - Labuhanbatu | Ancaman berupa teror dan aksi tindak kekerasan, kerap terjadi terhadap wartawan saat menjalankan tugasnya dalam melakukan peliputan pemberitaan. Hal itu juga dialami salah seorang wartawan media online di Kabupaten Labuhanbatu, Nasaruddin Nasution.
Menurut Nasaruddin, ancaman itu ia terima usai pemberitaan yang ditulis, tentang maraknya peredaran narkoba jenis Sabu-sabu di Dusun 1 Desa Bagan Bilah, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu.
Baca Juga:
Viral! Detik-Detik Remaja Labuhanbatu Diculik dan Diancam dengan Pistol
Ancaman pertama yang diterima lewat telepon, mempertanyakan siapa yang menyuruhnya untuk memberitakan soal maraknya narkoba di desa itu.
"Si penelepon menyuruh aku menghapus berita dan mengatakan jangan maju kali kau, habis nanti kau kami buat! Kau hapus beritamu itu!" sebutnya menirukan ucapan oknum si Penelepon saat dihubungi, Selasa (24/1/2023).
Nasaruddin pun mengaku tidak mengenal oknum tersebut karena tidak bersedia memberikan identitasnya.
Baca Juga:
Pengamanan Kantor Bawaslu Labuhanbatu Utara Jelang Pilkada 2024: Jaga Demokrasi Tetap Kondusif
Lanjutnya, saat ia melintas di Dusun 1 bersama saudaranya, sekelompok pemuda melihat dirinya, dan berusaha memprovokasi rekannya mengajak untuk mengkeroyok Nasaruddin.
"Beritanya udah lima hari yang lalu, cuman, pas lewat Dusun 1 kemarin, ada sekelompok pemuda meneriaki aku, mau dipukuli," katanya.
Nasaruddin mengatakan, berita itu ia tulis atas keluhan warga setempat yang meminta agar maraknya peredaran narkoba di desa tersebut diberitakan.
Ia mengaku melihat jelas salah seorang pemuda itu menunjuk ke arahnya berniat untuk melakukan pengeroyokan. Namun, salah seorang diantaranya berusaha menahan.
"Mungkin karena kami berdua, takut mereka ada saksi," ungkap Nasaruddin.
Ditanya, apa ia kenal dengan orang yang memberikan instruksi untuk memukul itu, Nasaruddin mengaku kenal wajah tetapi tidak tahu namanya. [hab]