WahanaNews-Labuhanbatu | Viral di media sosial Twitter kabar diduga korban penganiayaan dipaksa damai dan diancam Ditersangkakan oleh Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki.
Dikutip redaksi WahanaNews Labuhanbatu, Jumat (02/09/2022) kabar tersebut di unggah oleh akun Twitter atasnama Haji Umar Hasibuan pada Jumat (02/09/2022).
Baca Juga:
Pria Pengancam dan Pemeras Selebritis Ria Ricis Rp300 Juta Ditangkap Polisi
" Dear pak @ListyoSigitP adik saya korban pemukulan TKP di Labuhanbatu. Lalu Kasatreskrim Labuhanbatu bernama AKP Rusdi Marzuki malah maksa adik saya damai dan diancam kalau gak mau damai akan ditersangkakan. @LatiefSiregar " demikian unggahan akun milik Gus Umar nama sapaan akrabnya, disertai foto Kasat Reskrim AKP Rusdi Marzuki.
Diketahui, Twitter atasnama Haji Umar Hasibuan dengan nama lengkap Dr. H. Muhammad Umar Syadat Hasibuan MSi adalah seorang tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) juga Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Daarul Muhsinin di Dusun Janji Manahan Kawat, Desa Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki saat dikonfirmasi redaksi WahanaNews Labuhanbatu membantah terkait pengancaman tersebut. Namun dia mengaku ada komunikasi dengan korban penganiayaan tersebut.
Baca Juga:
Video Pribadi Diancam Disebar, Minta Rp300 Juta Selebritis Ria Ricis Lapor Polisi
" Gak ada bang. Ada bang (komunikasi), saya sampaikan kalau bang Hasbi juga ada laporan. Tentang penganiayaan ringan, kalau lanjut tipiring. Mohon maaf ya bang kalau abang juga jadi tersangka dipasal 352. Saya sampaikan seperti itu, namun tidak ada mengancam " demikian jelas AKP Rusdi berkilah.
Sebelumnya diberitakan, Marulin Hasbi Hasibuan (43) warga Komplek Buana Asri, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu berdarah-darah dianiaya Achmad Fauzi (40), Kamis (21/07/2022) sekira pukul 13.20 WIB.
Keluarga besar pemilik Pesantren terbesar di Kabupaten Labuhanbatu itu diduga menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata martil (Palu) tidak jauh dari kediamannya.