WahanaNews-Labuhanbatu | Tim Direktorat Reskrimum Polda Sumut telah selesai melakukan pemeriksaan terhadap 212 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, yang hendak diberangkatkan kerja tujuan Kamboja.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, menyatakan dari hasil pemeriksaan ke 212 PMI ilegal mencarter pesawat khusus berangkat dari Bandara Kualanamu dengan tujuan Kamboja.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
"Kemudian dari penelusuran yang dilakukan ke 212 PMI ilegal itu direkrut oleh perusahaan PT MEB untuk bekerja di Kamboja," ujar Irjen Panca Simanjuntak, kepada wartawan, saat press rilis, Senin (22/8/2022).
Dalam Press Conference pengungkapan kasus PMI ilegal yang di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB diwakili Kasdam, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Kabidhumas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Irjen Panca menjelaskan, terbongkar kasus PMI ilegal setelah Polda Sumut bersama BP2MI menerima informasi adanya ratusan warga dari berbagai provinsi dikumpulkan di Bandara Kualanamu untuk berangkat ke Kamboja.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Dari informasi itu petugas mendapati ratusan warga dengan usia yang relatif masih muda berada di Bandara Kualanamu hendak terbang ke Kamboja," ujarnya.
Kapolda Sumut menuturkan atas temuan itu, ke 212 PMI ilegal dibawa ke Mapolda Sumut lalu ditempatkan di penampungan selama menjalani pemeriksaan.
Hasil wawancara yang dilakukan ke 212 PMI ilegal itu dijanjikan upah Rp5-8 juta untuk bekerja di Kamboja melalui perusahaan PT MEB, para PMI ilegal itu menerima informasi dari media sosial untuk bekerja di Kamboja.