WAHANANEWS - Labuhanbatu l Wakil Bupati Labuhanbatu, H. Jamri, memimpin rapat evaluasi capaian Universal Coverage Jamsostek (UCJ) Tahun 2025 sekaligus membahas Roadmap UCJ Kabupaten Labuhanbatu 2025–2029 bersama BPJS Ketenagakerjaan di Ruang Rapat Bupati, Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Selasa (16/9/2025).
Dalam pertemuan itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rantauprapat, Edwin Syahputra, mengungkapkan bahwa Labuhanbatu kini masuk dalam lima besar nominasi UCJ tingkat Provinsi Sumatera Utara. Menyikapi hal tersebut, Wabup Jamri menegaskan pentingnya sinergi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memperkuat capaian tersebut.
Baca Juga:
Sicantik Cloud, Terobosan Baru Pemkab Labuhanbatu untuk Permudah Perizinan
“Labuhanbatu masuk lima besar nominasi UCJ se-Sumatera Utara. Ini prestasi awal yang harus kita jaga. Karena itu, saya mengajak seluruh OPD, para asisten, dan Sekdakab untuk bekerja sama, saling bertukar informasi, agar program Labuhanbatu Cerdas Bersinar, Membangun Desa Menata Kota bisa benar-benar terwujud,” ujarnya.
Wabup juga menyoroti empat program utama BPJS Ketenagakerjaan, salah satunya Jaminan Hari Tua, yang dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ia mendorong BPJS agar memperluas sosialisasi hingga ke pelosok desa.
“Program BPJS Ketenagakerjaan ini luar biasa. Selain memberi perlindungan, manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Saya berharap sosialisasi terus digencarkan agar masyarakat semakin memahami keuntungan ikut dalam program ini,” tambahnya.
Baca Juga:
Isu Kekerasan Seksual Jadi Fokus Pelatihan DPPPA Labuhanbatu
Plt Kepala Bappeda Labuhanbatu, Nelson Bangun, dalam kesempatan itu menjelaskan, kegiatan evaluasi ini sejalan dengan Permendagri No. 15 Tahun 2024 tentang target UCJ Kabupaten/Kota. Hal tersebut juga merupakan bagian dari visi misi kepala daerah dalam memperkuat perlindungan sosial.
Menurut Nelson, perlindungan sosial di Labuhanbatu terbagi dalam dua indikator, yakni Universal Health Coverage (UHC) untuk layanan kesehatan dan UCJ untuk ketenagakerjaan. Ia menyebut, capaian UHC prioritas telah berhasil diraih pada September ini, sementara target UCJ terus diupayakan secara bertahap.
“Penduduk miskin kita masih sekitar 7,98 persen atau 42 ribu jiwa. Dalam RPJMD, kita menargetkan peningkatan perlindungan bagi 10 ribu jiwa setiap tahun. Harapannya, pada akhir periode 2029 seluruh penduduk miskin sudah terlindungi,” jelasnya.