WahanaNews Labuhanbatu - Bayi berusia 7 bulan ini diduga jadi korban malpraktek oleh tenaga medis inisial SN yang bertugas di Puskesmas Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut.
Sebagaimana pernah terekspos di beberapa media bahwasanya pada bulan April 2024 yang lalu Novi warga Lingkungan 1 Kelurahan Aek Kanopan membawa putranya ang berusia 7 bulan untuk menjalani imunisasi Bacille Calmette Guerin ( BCG ) di Posyandu Pulo Tarutung.
Baca Juga:
Pjs Bupati Labura Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Manfaat dari imunisasi dari BCG ini adalah agar anak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit tuberkolosis yang disebarkan oleh virus mycobacterium tuberkolosis.
Malang bagi bayi, pasca di imunisasi bahunya sebelah kanan mengalami pembengkakan yang mirip daging tumbuh. Awalnya kecil, namun seiring berjalan waktu pembengkakan tersebut semakin membesar memerah. Kondisi ini terus terjadi sampai lebih kurang dua bulan lamanya.
Bidan SN berinisiatif sendiri untuk melakukan penyedotan dengan alat suntik di rumah pasien, menyedot kelenjar di dalam benjolan tubuh anak tersebut dan penyedotan sudah dilakukan empat kali sesuai keterangan orang tua anak dan benjolan malah bertambah timbul di ketiak bayi.
Baca Juga:
Pembobol Kos-kosan di Labura Diringkus, Dua Pelaku Lainnya Buron
Kepala UPTD Puskesmas Aek Kanopan Widiana Yus S.Kep.Ners.MKM yang di temui awak media seakan akan membela bidan tersebut atas kinerjanya menerangkan.
"Suntikan imunisasi yang dilakukan bidan tersebut sudah tepat sesuai pemeriksaan namun Penyakit yang di derita bayi positif Tuberkulosis (TB) sesuai hasil mantoux yang telah disuntikkan pada bayi di Puskesmas Aek Kanopan pada hari Kamis tanggal 4/6/2024 dan reaksinya empat hari kemudian dan pada Minggu 7/7/2024 Kepala UPTD Puskesmas mendatangi rumah kediaman bayi dan menyatakan kepada orang tua bayi tersebut bahwa hasilnya positif dan anak tersebut menderita TB, jadi tidak perlu untuk di operasi lagi hanya perlu pengobatan rutin selama enam bulan dan anak akan pulih kembali" jelasnya.
Pada bulan Mei Bayi laki-laki itu sudah dibawa ke dokter spesialis anak dokter Carles.