WAHANANEWS - LABURA|Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Dr. H. Hendriyanto Sitorus, secara resmi membuka kegiatan Pembinaan dan Pelantikan Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2025.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Labuhanbatu Utara dan berlangsung di Pendopo Kantor Bupati, Senin (15/12/2025).
Baca Juga:
Wabup Labura Buka Pramusrenbang Aksi Konvergensi untuk Percepatan Penurunan Stunting 2025
Dalam sambutannya, Bupati Hendriyanto menyampaikan bahwa remaja merupakan generasi harapan bangsa karena masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Menurutnya, kemajuan bangsa ke depan bergantung pada bagaimana merencanakan dan mempersiapkan remaja yang berkualitas, memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, serta emosional yang kuat.
Ia juga menyoroti berbagai permasalahan remaja yang saat ini masih cukup kompleks, seperti tingginya angka kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza), perilaku seks pranikah, serta tingginya angka pernikahan dini dan berbagai tindakan negatif lainnya.
“Oleh karena itu, untuk menciptakan generasi yang berkarakter dan berkualitas serta meningkatkan promosi Program Genre, dibutuhkan figur atau role model yang mampu menjadi panutan dan motivator bagi remaja. Mereka diharapkan dapat mengajak, memengaruhi, dan mengubah perilaku remaja ke arah yang lebih baik,” ujar Bupati.
Baca Juga:
Peduli Korban Banjir, Wabup Labura Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Sumut dan Aceh
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa pembentukan Forum Genre menjadi langkah strategis dalam upaya mengatasi berbagai persoalan remaja. Duta Genre berperan sebagai wadah kolaborasi dan koordinasi antara Forum Genre, Duta Generasi Berencana, serta Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten Labuhanbatu Utara, Erni Malinda Napitupulu, mengatakan bahwa kegiatan pembinaan dan pelantikan Duta Genre bertujuan mengajak generasi muda berperan aktif dalam menurunkan angka pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan napza.
Selain itu, jelasnya, kegiatan tesebut juga mendorong remaja menjadi pribadi yang tangguh, merencanakan jenjang pendidikan dan karier, serta memasuki jenjang pernikahan dengan perencanaan yang matang sesuai siklus kesehatan reproduksi.