WahanaNews-Labuhanbatu | Marulin Hasbi Hasibuan (43) warga Komplek Buana Asri, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu berdarah-darah dianiaya Achmad Fauzi (40), Kamis (21/07/2022) sekira pukul 13.20 WIB.
Keluarga besar pemilik Pesantren terbesar di Kabupaten Labuhanbatu itu nyaris tewas menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata martil (Palu) tidak jauh dari kediamannya.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Diceritakan Marulin, awalnya anaknya berinisial S usia 11 tahun sedang sholat di mesjid dekat rumahnya. Saat sholat kata Marulin Pelaku Achmad Fauzi menolak S hingga terjatuh.
" Anak saya mengadu sama saya, dia (S) sedang sholat ditolak si (Achmad Fauzi) sampai jatuh, kejadiannya antara Minggu atau Senin sebelum kejadian penganiayaan " kata Marulin, Kamis (21/07/2022).
Tak terima anak laki-lakinya diperlakukan tak wajar oleh pelaku, Rabu (20/07/2022) setelah selesai sholat magrib Marulin mengaku menunggu Pelaku diluar mesjid dan menanyai sekaitan pengaduan anaknya.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
" Abis sholat magrib di mesjid saya tunggu si Fauzi, saya tanya kenapa anak saya sedang sholat ditolak sampai jatuh. Dijawabnya karena anak yang disebelah anak saya ribut dan anak-anak itu biar jatuh semua " sebut Marulin menjelaskan dialog mereka saat itu.
Saat itu Marulin mengaku menarik kerah baju tersangka sembari mengatakan " kalau anakku nggak mau lagi sholat ke mesjid gimana. Kau kalau mau cari lawan yang seimbang, jangan anak-anak kau lawan ".
Keesokan harinya, Kamis (21/07/2022) pagi Babinkamtibmas marga Situmorang datang kerumah saya menanyakan peristiwa itu, mungkin dia (Fauzi) ada buat laporan kepolisi.