WahanaNews - Labuhanbatu | Hingga kini proyek replanting atau Tanaman Ulang (TU) seluas 161 hektar di Afdeling V (lima) PT. Perkebunan Nusantara III (PTP-N III) Kebun Sisumut pada tahun 2021 lalu masih 'Misteri'.
Pasalnya, Humas Kandir PTP-N III, Tondi Lubis kepada wartawan mengaku bahwa perusahaan yang melaksanakan pekerjaan di Afdeling V bukan 4 (empat) perusahaan melainkan 2 (dua) perusahaan.
Baca Juga:
Polisi Benarkan Eks Komisaris BUMN Zulkarnaen Apriliantony Tersangka Judol Komdigi
Berikut keterangan Tondi Lubis menjawab konfirmasi wartawan pada Kamis (1/12/2022) :
1. Anggaran untuk TU di anggarkan untuk rencana TU seluruh PTPN-3, nilai anggaran pasti tidak sesuai dengan realisasi kontrak, karena anggaran sebagai acuan yang diperuntukkan di internal kami sebagai acuan nilai kontrak, biasanya nilai kontrak dibawah anggaran, vendor yang mengajukan harga termurah dan dibawah anggaran serta syarat” memenuhi sesuai syarat kontrak biasanya itu yang menang.
2. Untuk TU di afd V ditahun 2021 tidak dikerjakan oleh 4 vendor tapi hanya dikerjakan 2 vendor.
Baca Juga:
Pemerintah Resmikan Danantara, Ini Perbedaannya dengan INA
3. Penanaman kacangan tidak gagal diseluruh areal TU, hanya dibeberapa titik, hal ini lebih disebabkan karena faktor alam yang terjadi pada saat itu yaitu iklim kemarau panjang, jadi kacangan tidak menjalar sempurna menutup tanah (tidak seluruh areal TU hanya beberapa titik), sampai dengan saat ini manajemen terus melakukan penanaman kacangan agar tersebar merata.
Anehnya, Tondi Lubis tidak menjelaskan nama 2 perusahaan yang dimaksud meski sudah ditanya ulang.
Diberitakan sebelumnya, Proyek tanam ulang (TU) atau replanting di Afdeling V Kebun Sisumut PTPN 3 tahun 2021 seluas 161 hektar terkesan ditutup-tutupi. Pasalnya, hingga kini belum diketahui perusahaan mana yang memenangkan tender proyek tersebut.
Asisten Kepala (Askep) Kebun Sisumut, Rudi Arianto, saat dikonfirmasi tak bersedia memberikan penjelasan. Termasuk saat ditanya anggaran penanaman Mucuna, Rudi malah meminta wartawan untuk bertanya ke kantor direksi (Kandir).
"Soal anggaran bibit Mucuna, tanyakan saka ke kandir. Kalau soal nama perusahaan yang mengerjakan TU tahun 2021 lalu, kami tak bisa menyebutkannya," kata Rudi saat dikonfirmasi di Kantor Afdeling V, Rabu (30/11/2022).
Di tempat yang sama, Asisten Afdeling V, Irfansyah, turut memberikan jawaban saat dikonfirmasi. Dia mengatakan, sepengetahuannya ada empat perusahaan yang mengerjakan proyek TU tersebut. Satu di antaranya mengerjakan penanaman Mucuna.
Irfansyah juga meluruskan keterangan salah satu mandor yang menyebut, penanaman Mucuna dilakukan PT SJM. "PT Sulimas Jaya Pratama (SJM) memang benar ada melakukan pekerjaan di Afdeling V. Tapi, bukan pekerjaan penanaman bibit kacangan Mucuna, tapi pekerjaan pemeliharaan," jelasnya.
Terpisah, Humas PTPN3, Tondi lubis, ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsApp, mengatakan akan berkomunikasi dahulu dengan Manager Kebun Sisumut. "Untuk pertanyaan sespesifik ini kami butuh komunikasi ke bagian terkait atau Manajer Sisumut. Mohon maaf, apa sudah komunikasi dengan manajemen Sisumut bang?," jawabnya.
Ketika diterangkan bahwa wartawan telah melakukan konfirmasi, namun tak ada penjelasan dari Kebun Sisumut, Tondi mengatakan, ia akan segera menanyakan informasi tersebut ke bagian terkait. "Bentar ya bang, aku akan komunikasi ke bagian terkait," sebutnya. Namun hingga berita ini diturunkan, Tondi tak memberikan jawaban yang dijanjikannya.
Sebelumnya, tanaman Mucuna seluas dua hektar di areal TU mati, dan dilakukan penanaman ulang. "Kita sudah beberapa kali melakukan penanaman bibit Mucuna kembali, kalau gak salah sudah 4 kali penanaman ulang yang mati," ujar Mandor I Afdeling V, Japin Manurung. [hab]