Ancaman pertama yang diterima lewat telepon, mempertanyakan siapa yang menyuruhnya untuk memberitakan soal maraknya narkoba di desa itu.
"Si penelepon menyuruh aku menghapus berita dan mengatakan jangan maju kali kau, habis nanti kau kami buat! Kau hapus beritamu itu!" sebutnya menirukan ucapan oknum si Penelepon saat dihubungi, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga:
Setelah Disekap, Bandar Narkoba di Medan Kembali Diringkus Polisi
Nasaruddin pun mengaku tidak mengenal oknum tersebut karena tidak bersedia memberikan identitasnya.
Lanjutnya, saat ia melintas di Dusun 1 bersama saudaranya, sekelompok pemuda melihat dirinya, dan berusaha memprovokasi rekannya mengajak untuk mengkeroyok Nasaruddin.
"Beritanya udah lima hari yang lalu, cuman, pas lewat Dusun 1 kemarin, ada sekelompok pemuda meneriaki aku, mau dipukuli," katanya.
Baca Juga:
Bandar Narkoba di Labuhanbatu Mengaku Setor ke Polisi Rp190 Juta Tiap Bulan, Ini Penjelasan Polda Sumut
Nasaruddin mengatakan, berita itu ia tulis atas keluhan warga setempat yang meminta agar maraknya peredaran narkoba di desa tersebut diberitakan.
Ia mengaku melihat jelas salah seorang pemuda itu menunjuk ke arahnya berniat untuk melakukan pengeroyokan. Namun, salah seorang diantaranya berusaha menahan.
"Mungkin karena kami berdua, takut mereka ada saksi," ungkap Nasaruddin.