Ancaman pertama yang diterima lewat telepon, mempertanyakan siapa yang menyuruhnya untuk memberitakan soal maraknya narkoba di desa itu.
"Si penelepon menyuruh aku menghapus berita dan mengatakan jangan maju kali kau, habis nanti kau kami buat! Kau hapus beritamu itu!" sebutnya menirukan ucapan oknum si Penelepon saat dihubungi, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga:
Kakek 77 Tahun Bandar Sabu 20 Kg di Tangsel Diringkus Polisi
Nasaruddin pun mengaku tidak mengenal oknum tersebut karena tidak bersedia memberikan identitasnya.
Lanjutnya, saat ia melintas di Dusun 1 bersama saudaranya, sekelompok pemuda melihat dirinya, dan berusaha memprovokasi rekannya mengajak untuk mengkeroyok Nasaruddin.
"Beritanya udah lima hari yang lalu, cuman, pas lewat Dusun 1 kemarin, ada sekelompok pemuda meneriaki aku, mau dipukuli," katanya.
Baca Juga:
Mayat dalam Toren Air Ternyata Bandar Narkoba Sembunyi dari Kejaran Polisi
Nasaruddin mengatakan, berita itu ia tulis atas keluhan warga setempat yang meminta agar maraknya peredaran narkoba di desa tersebut diberitakan.
Ia mengaku melihat jelas salah seorang pemuda itu menunjuk ke arahnya berniat untuk melakukan pengeroyokan. Namun, salah seorang diantaranya berusaha menahan.
"Mungkin karena kami berdua, takut mereka ada saksi," ungkap Nasaruddin.