WAHANANEWS LABUHANBATU - Setelah imunisasi pertama jenis Bacille Calmette Guerin (BCG), bahu dan ketiak kanan bayi usia tujuh bulan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mengalami benjol.
Selain benjolan, berat badan anak pasangan April Ryan (26) dan Novi Dinda Sari (23) itu mengalami penurunan drastis.
Baca Juga:
RS Bebas Tetapkan Tarif Vaksin Covid-19 Berbayar, Kemenkes Belum Tentukan HET
Saat ini, pasangan muda warga Wonosari Lingkungan I, Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut itu sangat kwartir dengan kondisi putra usia tujuh bulan itu.
"Imunisasi untuk anak saya (Afkar) di lakukan di Posyandu Kampung Tarutung II pada tanggal 18/4 2024, Bidan di sana yang melakukan penyuntikan imunisasi Bidan Sri Novita, dua minggu setelah imunisasi di badan anak saya timbul bengkak dan sebelumnya juga demam tinggi" cerita Novi Dinda Sari kepada awak media, Kamis, 4/7/2024.
Saya dan suami saya, lanjut Novi Dinda Sari, membawa anaknya kusuk, karna alasan hal yang biasa di alami anak setelah imunisasi. namun sakit yang di alami anak tak kunjung membaik.
Baca Juga:
Sebelum Imunisasi, Dokter Tak Anjurkan Beri Obat Penurun Demam kepada Anak
"Saya dan suami kembali membawa anak berobat ke dokter Carles tanggal 13/6 2024 dokter mengatakan penyebabnya karna kecelakaan BCG dan menganjurkan agar benjolan di badan si anak dioperasi akhirnya kami setuju usul dokter dan dilakukan penyedotan namun benjolan tidak membaik" ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Bidan Sri Novita yang bekerja di Puskesmas Aek Kanopan pernah datang ke rumahnya guna melakukan penyedot menggunakan Spuit (jarum suntik).
"Setelah itu bidan mengusulkan agar berobat ke dokter Rahayu, lalu kami bawa ke dokter Rahayu dan dokter memberi obat pada hari rabu tanggal 26/6 2024 dan menunggu selama empat hari reaksi obat tersebut apabila tidak membaik agar datang periksa kembali" jelasnya.
Namun setelah empat hari berikutnya, sebut Novi, kondisi anak tidak ada perubahan.
"Kami kembali datang ke dokter Rahayu dan dokter menganjurkan agar dilakukan operasi dan memberi surat rujukan ke Rumah Sakit namun karna ekonomi tidak mampu kami memohon kepada Bidan agar mendampingi kami ke rumah sakit, namun bidan beralasan ada kerjaan lain sibuk tidak sempat" sebut sedih.
Mohon Bantuan Anggota Dewan
Lebih jauh Ibu muda itu menceritakan bahwa pada Rabu 3/7/2024 orang tua dari Novi Dinda Sari datang memohon kepada Salmon Sijabat SH seorang anggota DPRD Labura memohon agar dapat dibantu kondisi yang diderita cucu nya.
Saat itu juga, sebutnya, Salmon Sijabat SH langsung menghubungi pihak Dinas Kesehatan dan memanggil keluarga untuk datang Sabtu pagi 4/7/2024 ke kediamannya di Jalan Angkatan 66 Aek Kanopan, pihak dinas kesehatan datang dan menjemput anak dan orang tua si anak.
Sejumlah awak media mendampingi orang tua dan anak yang sakit tersebut ke kantor Dinas Kesehatan, di sana orang tua bayi dimintai keterangan oleh dr Parianti Lubis (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) terkait penyakit yang diderita anak di hadapan Hj. Jannah, SKM. MM Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu Utara.
Kepala Dinas Kesehatan, Hj. Jannah, SKM. MM minta agar para awak media yang ada dilokasi saat itu tidak memberitakan.
"Jangan la, nanti beritanya ditulis membuat masyarakat tidak datang ke posyandu untuk imunisasi" ucap Kepala Dinas Kesehatan pada awak media.
Pihak Dinas Kesehatan membawa anak dan orang tua ke rumah sakit umum alasan untuk operasi. Orang Tua anak sempat panik mendengar anaknya dibawa ke dokter bedah karna memikirkan kondisi anak yang masih usia tujuh bulan.
Saat itu dr Parianti menenangkan si ibu dan memberi keterangan, tepat Pukul 09.10 WIB rombongan berangkat ke Rumah Sakit dan sampai di sana menunggu pemeriksaan juga menunggu dokter bedah hingga pukul 10.30 WIB, namun operasi yang di anjurkan tidak jadi.
Anehnya, Kepala UPTD Puskesmas Aek Kanopan Widiana Yus S.Kep.NERS.MKM datang ke Rumah Sakit dan membawa anak dan orang tua ke Puskesmas dengan alasan agar di periksa kembali sebelum dilakukan operasi.
" Di Puskesmas anak kami di suntik dan diberitahukan bahwa menunggu reaksi obat tiga hari ke depan dan akan diperiksa kembali" cerita Novi lagi.
Kedua orang tua bayi menyampaikan kepada awak media agar hal yang menimpah anaknya tersebut dipertanggung jawabkan oleh bidan atau pihak terkait, berharap anaknya pulih dari penyakit yang dideritanya akibat imunisasi.***