WahanaNews-Labuhanbatu | Proyek tanam ulang (TU) atau replanting di Afdeling V Kebun Sisumut PTPN 3 tahun 2021 seluas 161 hektar terkesan ditutup-tutupi. Pasalnya, hingga kini belum diketahui perusahaan mana yang memenangkan tender proyek tersebut.
Asisten Kepala (Askep) Kebun Sisumut, Rudi Arianto, saat dikonfirmasi tak bersedia memberikan penjelasan. Termasuk saat ditanya anggaran penanaman Mucuna, Rudi malah meminta wartawan untuk bertanya ke kantor direksi (Kandir).
Baca Juga:
Pemerintah AS Bakal Memecah Google, Berikut Penyebabnya
"Soal anggaran bibit Mucuna, tanyakan saka ke kandir. Kalau soal nama perusahaan yang mengerjakan TU tahun 2021 lalu, kami tak bisa menyebutkannya," kata Rudi saat dikonfirmasi di Kantor Afdeling V, Rabu (30/11/2022).
Di tempat yang sama, Asisten Afdeling V, Irfansyah, turut memberikan jawaban saat dikonfirmasi. Dia mengatakan, sepengetahuannya ada empat perusahaan yang mengerjakan proyek TU tersebut. Satu di antaranya mengerjakan penanaman Mucuna.
Irfansyah juga meluruskan keterangan salah satu mandor yang menyebut, penanaman Mucuna dilakukan PT SJM. "PT Sulimas Jaya Pratama (SJM) memang benar ada melakukan pekerjaan di Afdeling V. Tapi, bukan pekerjaan penanaman bibit kacangan Mucuna, tapi pekerjaan pemeliharaan," jelasnya.
Baca Juga:
Handalkan Pasokan Listrik, PLN UP3 Jambi Terus Sadarkan dan Himbau Masyarakat Kota Jambi Terkait Bahaya Kelistrikan
Terpisah, Humas PTPN3, Tondi lubis, ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsApp (WA), mengatakan akan berkomunikasi dahulu dengan Manager Kebun Sisumut. "Untuk pertanyaan sespesifik ini kami butuh komunikasi ke bagian terkait atau Manajer Sisumut. Mohon maaf, apa sudah komunikasi dengan manajemen Sisumut bang?," jawabnya.
Ketika diterangkan bahwa wartawan telah melakukan konfirmasi, namun tak ada penjelasan dari Kebun Sisumut, Tondi mengatakan, ia akan segera menanyakan informasi tersebut ke bagian terkait. "Bentar ya bang, aku akan komunikasi ke bagian terkait," sebutnya. Namun hingga berita ini diturunkan, Tondi tak memberikan jawaban yang dijanjikannya.
Sebelumnya, tanaman Mucuna seluas dua hektar di areal TU mati, dan dilakukan penanaman ulang. "Kita sudah beberapa kali melakukan penanaman bibit Mucuna kembali, kalau gak salah sudah 4 kali penanaman ulang yang mati," ujar Mandor I Afdeling V, Japin Manurung. [hab]