“Melalui kegiatan ini, para anggota GenRe diharapkan menjadi duta perubahan dan teladan bagi teman sebaya dalam mencegah pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan narkoba,” jelas Hetti.
Ia menambahkan, program GenRe menjadi wadah pengembangan diri bagi remaja untuk menyiapkan masa depan yang sehat, produktif, dan berkarakter, sejalan dengan cita-cita menuju Generasi Emas 2045.
Baca Juga:
Gerakan Gema Sahabat Didorong Wujudkan Wajib Belajar 13 Tahun di Labuhanbatu
Ketua Tim Kerja 1000 HPK dan AUD, Agustina Siregar, dalam paparannya menyebutkan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Sumatera Utara meningkat menjadi 22 persen dari 18,9 persen di tahun sebelumnya.
“Sekitar 36 hingga 40 persen remaja putri di Sumut masih mengalami anemia. Padahal, kondisi ini dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi stunting di masa depan jika tidak diatasi sejak dini,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Agustina, sinergi antara BKKBN, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Forum GenRe, dan berbagai mitra strategis perlu terus diperkuat melalui kegiatan edukasi gizi, pemberian TTD, dan pendampingan remaja.
Baca Juga:
Labuhanbatu Jadi Daerah Pertama di Sumatra Bekerja Sama dengan Google Indonesia-Singapura
Kegiatan pengukuhan ditandai dengan penyematan selempang dan penyerahan piagam kepada pengurus GenRe Kabupaten Labuhanbatu. Acara dilanjutkan dengan seminar motivasi bertema “Remaja Hebat, Indonesia Emas” yang menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Sumatera Utara.
Melalui momentum ini, diharapkan para remaja Labuhanbatu semakin termotivasi untuk menjadi generasi yang sehat, cerdas, berdaya, dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Labuhanbatu bersama jajaran Forkopimda, perwakilan DPPKB Provinsi Sumatera Utara, instansi pendidikan, serta para pelajar dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Labuhanbatu.*