Pemeriksaan medis lebih lanjut menunjukkan adanya luka jerat pada leher, tanda mati lemas akibat tekanan pada pembuluh darah, serta pembesaran pada rahim korban. Meskipun demikian, tidak ditemukan indikasi kekerasan fisik atau penganiayaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dugaan kuat korban mengalami depresi sehingga memilih mengakhiri hidupnya.
Baca Juga:
Polisi Dalami Kasus Siswi 14 Tahun di Labusel, Hasil Medis Temukan Rahim Alami Pembesaran
Kapolres Labuhanbatu Selatan AKBP Aditya S.P. Sembiring melalui Kapolsek Kampung Rakyat menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan berhenti pada dugaan awal.
“Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian. Dugaan awal memang korban meninggal karena gantung diri, tetapi kami tetap membuka kemungkinan adanya unsur lain,” jelasnya.
Sebagai langkah lanjutan, sampel jaringan tubuh korban akan dikirim ke laboratorium patologi anatomi milik dr. Johan, guna memastikan hasil pemeriksaan secara lebih mendalam.
Baca Juga:
Ekshumasi di Kampung Rakyat: Polres Labusel Pastikan Penyebab Kematian Siswi 14 Tahun
Pihak keluarga korban juga telah membuat laporan resmi ke Mapolres Labuhanbatu Selatan untuk mendapatkan kepastian penyebab kematian anak mereka. Polisi berkomitmen menangani kasus ini secara profesional dan transparan demi keadilan bagi korban maupun keluarga.*