Oleh : Cokhas Ficisan
Gejolak hati Roman saat terpakur merenungi perjalanan hidupnya bercampur aduk gelisah dan amarah yang entah pada siapa, mungkin pada dirinya sendiri, menyesak didalam dada, dan wajah Kirana menghantui senja ini, mungkin mereka diruang rindu yang sama
Baca Juga:
Penonton Film 'VINA: Sebelum 7 Hari' Tembus 1 Juta dalam 3 Hari
" Dekaplah aku, didalam kehangatan-mu, di dekat-mu kurasa bahagia, aman dan nyaman, tak terlintas dipikiran-ku untuk meninggalkan-mu dan menjauhi dirimu, namun, apa dayaku aku selalu terkulai saat aku terpikir tentang perbedaan agama yang kuanut dan Kirana, " Bisik hati Roman waktu duduk diteras rumah.
Di senja yang sama di kota yang nyaman Kirana juga merenung kisah yang bergejolak dalam dilema cinta dan harus mengambil pilihan yang sangat berarti bagi kehidupan Kirana dan anaknya yang tercinta yang bernama Ananda.
" Aku dan Roman bertemu dan bersatu atas dasar cinta. Paham yang kuterapkan dalam hati ini adalah dasar cinta kasih, salahkah aku memilih sesuai naluri tanpa embel-embel agama ?", Bisik Kirana didalam hatinya sambil menengadah keatas melihat langit yang biru demikian juga dengan Roman ditempat yang berbeda menatap langit yang sama persis diwaktu yang sama pula, 8 Augustus 2020 sekitar pukul 17.30 WIB.
Baca Juga:
Fakta-fakta Menarik My Heart Puppy, Film Terbaru dari Yoo Yeon Seok
" Kirana...aku tidak bisa meninggalkan agamaku. Aku mencintaimu. Bahkan sangat mencintaimu. tapi Agamaku bagiku adalah hal yang nomor Satu yang tidak bisa kudustai" kata Roman kepada Kirana sambil menarik nafas panjang....
Kirana tidak menjawab hanya senyum, Kirana asik menikmati tembang kenangan dari panggung music yang disediakan sebuah cafe ternama dikota itu, salah seorang pengunjung cafe membawakan lagu yang sebenarnya cukup mencabik-cabik hati Kirana.
“Bang, biar abang tau Aku jatuh cinta padamu karena kepribadianmu yang dulu dan tidak peduli apapun agamamu, tapi saat ini banyak perubahan pada dirimu, abang mulai kasar padaku, dan sudah berapa kali abang ucapkan seolah ingin kita berpisah, apa maksud semua ini bang ? " tanya Kirana kepada Roman.
Kirana merasa telah banyak ia korbankan, demi hubungan asmara dan cintanya pada Roman, keluarganya menjauhinya seperti abang kandungnya Kamel yang sangat keberatan Kirana menjalin hubungan dengan Roman.
Seperti Alkisah Kirana, pertama kalinya pernah menikah dengan seorang wartawan dan penyanyi tersohor dikota itu yaitu Andika, tujuh tahun usia pernikahan mereka kandas dan bercerai karena kirana dianggap mandul, ternyata Kirana tidak mandul ia hamil karena hubungannya dengan seorang tokoh berpengaruh dikota itu dan Anandapun terlahir tanpa ayah, lalu Kirana menikah dengan Johan selama enam tahun kembali rumah tangga Kirana hancur karena Johan pecandu Narkoba jenis sabu-sabu dan Johan dipenjara, kali ini Kirana menjalin hubungan dengan Roman, Kamel merasa Kirana adiknya itu membuat malu keluarga, selain Kirana telah berulang kali menikah, saat ini Kirana menjalin hubungan dengan Roman yang berbeda keyakinan.
Suatu hari Kamel pernah marah-marah tak jelas pada Kirana adiknya waktu bertemu di Jalanan.
" Dasar gak ada otakmu, kaki-laki saja diotakmu membuat malu saja ", demikian Kamel memperlakukan adik kandungnya didepan umum.
" Aku tak pernah minta makan sama dia, dan aku heran kenapa abang Kamel terlalu mengurusi perjalanan hidupku, diwaktu aku susah tidak pernah pun peduli sama aku dan Anakku, padahal harta kedua orang tua kami habis diwarisi semua", celetuk Kirana sambil menangis kedalam hatinya tanpa air mata.
Berbeda dengan Nara adik kandung Kirana, sebagai wanita Nara memahami situasi dan kondisi yang dialami Kirana kakaknya.
" jaga dirimu baik-baik kakak ku, kita tidak memiliki kedua orang tua lagi yang memberikan nasehat dan petuah kepada kita, dan kakak berhak menentukan jalan hidup kakak, aku hanya berdoa semoga kita diberi kebahagian oleh tuhan", Kata Nara kepada kakaknya Kirana
" Terimakasih Nara, kamu bisa memahami kakak, dan memberikan semangat untuk menjalani hidup ini," balas Kirana sambil meneteskan air mata karena mendapat perhatian dari adiknya Nara.
Sore ini Roman menatap seekor burung kecil yang bertengger diranting pohon jambu sambil menggerakkan dan mengibaskan sayap nya yang basah karena gerimis sore itu, berulang kali burung itu mengibaskan sayapnya yang mungkin karena basah atau menjaga keseimbangan agar jangan terjatuh karena patahnya ranting yang kecil, kemudian burung kecil itu meninggalkan ranting pohon Jambu yang kecil dan hinggap didahan pohon yang besar.
Apa yang baru saja dilihat Roman membuat jantungnya berdenyut, mengingatkannya pada masa lalunya, burung yang kecil saja takkan mampu untuk setia bertengger pada ranting yang kecil apalagi bulunya basah karena gerimis, hatiku pernah patah seperti yang dialami ranting kecil pohon jambu itu.
Sore itu Kirana bersama Roman bersama melakukan pekerjaan sebagai jurnalis disebuah media ternama melakukan peliputan diluar kota, Kirana dan Roman beristrahat dan menginap dirumah seorang teman seprofesi, sore itu gerimis menjelang magrib.
Sore itu disaat gerimis, Kirana dan Roman diteras rumah temannya ngobrol berdua dan terlihat serius.
Kirana bertanya pada Roman, " Apakah orang yang jadi mualaf karena cinta itu salah?", ucap Kirana.
Roman terdiam sejenak berpikir untuk memberikan jawaban atas pertanyaan Kirana yang membuatnya bingung, jawaban apa yang akan Roman sampaikan.
" Hmmm menurutku tidak salah, sah saja memeluk Islam karena cinta. Asalkan jangan merasa terpaksa, dan setelah muslim orang itu harus menjalankan kewajiban dan menjauhi larangannya, " jawab Roman dan berharap semoga jawabannya itu benar.
Didasari Cinta Kirana pada Roman merupakan modal keberanian Kirana memutuskan untuk memeluk agama Islam.
" Roman malam ini aku akan berkhitan, dan bersahadat yaitu Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu benar utusan Allah ", ucap Kirana disela gerimis sore itu.
" Alhamdulillah.." ucap Roman pada Kirana, bagi Roman mualaf yang masuk Islam karena cinta bukanlah mainan dalam kehidupannya tapi itu merupakan hidayah bagi Kirana, hidayah itu datang lewat perantara cinta.
Sehabis waktu Maghrib Kirana bersahadat dibimbing seorang Ustadz terkemuka di kota kecil itu, dan secara resmi dan syah Kirana saat ini beragama islam.
Setelah Kirana menjadi seorang mualaf, Roman-pun menikahinya dengan bismillah, dan peristiwa itu seperti mimpi yang indah menjadi sebuah kenyataan, saat itu pada 9 September 2020 sekitar pukul 20.00 WIB.
Banyak doa dan ucapan selamat kepada Kirana dari sahabat-sahabat nya.
" Semoga Kirana berbahagia menjadi mualaf karena cinta dan semoga menjadi Rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah," Demikian disampaikan teman-teman Kirana padanya.
Kirana telah memeluk iman yang sama dengan pasangannya Roman. semoga keislaman dan keimanannya dapat dipertahankan hingga akhir hayat, sehingga Kirana dan Roman dapat berkumpul diakhirat dengan cinta sejatinya.
Hati kecil Kirana jujur ada kesedihan karena antara Kirana, adik, dan abangnya saat ini berbeda agama pastilah ada pembatasan hubungan dan jarak disebabkan perbedaan agama dan kepercayaan.
"Jangan kau tangisi aku. aku sedang menatap hari bahagiaku, Langkah telah kuayunkan jauh... Aku tau kalian mencintaiku lewat rasa, tapi Dia mencintaiku melebihi rasa yang ada pada kalian dan aku adalah Musafir Cinta yang terus melangkah menelusuri makna kehidupan....tertanda Kirana ", Tulis Kirana dibuku hariannya.
S e l e s a i.
Penulis: Rahman F Hasibuan (Cokhas Ficisan).
Nama-nama yang ada di cerita hanya nama Samaran.