WahanaNews-Labuhanbatu | Hari ini, Kamis (01/09/2022) jatuh pada hari ulang tahun (HUT) Polisi Wanita (Polwan) yang ke-74 Tahun Republik Indonesia.
Dikutip redaksi WahanaNews Labuhanbatu dari Wikipedia, Kamis (01/09/2022) Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948 berawal dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tatkala Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda ll, di saat terjadinya pengungsian besar-besaran meliputi pria, wanita dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan.
Baca Juga:
Tragedi Coalbrook 1960: Saat Ratusan Pekerja Tambang Afrika Selatan Terkubur Hidup-Hidup
Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh Polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh Polisi pria.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minang Kabau dan juga berasal dari Ranah Minang, yaitu:
Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmaniar Husein, Rosnalia Taher.
Baca Juga:
Kemenangan Bersejarah Terence Crawford, Raih Dominasi Empat Sabuk Juara Dunia
Keenam gadis remaja tersebut secara resmi pada tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan.
Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).
Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya.