WAHANANEWS - Banjarmasin l Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banjarmasin menyatakan kesiapan penuh dalam melaksanakan proses Disaster Victim Identification (DVI) terhadap delapan korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol. Adam Erwindi, mengatakan RS Bhayangkara telah mengaktifkan protokol penanganan korban massal sesuai standar yang berlaku. Tim DVI juga dikerahkan untuk melakukan tahapan identifikasi secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan medis, pengumpulan data fisik, hingga pencocokan dengan data antemortem keluarga korban.
Baca Juga:
Polri Ungkap Pengamanan 5.444 Orang Terkait Kerusuhan, Akan Terapkan Restorative Justice pada Beberapa Kasus
“RS Bhayangkara sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan, termasuk pembukaan posko antemortem, pengumpulan data fisik maupun properti korban, koordinasi pemeriksaan DNA, serta penyediaan layanan dukungan psikologis atau trauma healing bagi keluarga korban,” ujar Kombes Pol. Adam Erwindi, Jumat (5/9).
Dalam tragedi tersebut, diketahui tiga korban berkewarganegaraan asing. Polda Kalimantan Selatan akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi serta kedutaan besar terkait untuk memperlancar proses identifikasi dan pemulangan jenazah ke negara asal masing-masing.
Kombes Pol. Adam Erwindi menambahkan, proses identifikasi dilakukan dengan sangat hati-hati dan menjunjung tinggi penghormatan terhadap martabat korban.
Baca Juga:
Sinergi Polri dan Driver Ojol: Polres Metro Jakarta Pusat Laksanakan Pengobatan Gratis dan Pembagian Sembako
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini. Prioritas kami adalah memastikan setiap korban dapat teridentifikasi dengan tepat, sekaligus memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang berduka. Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar proses ini berjalan lancar,” ucapnya.
Proses DVI diharapkan dapat segera memberikan kepastian bagi keluarga korban, sekaligus menjadi langkah awal dalam penanganan pasca-tragedi helikopter yang mengakibatkan duka mendalam bagi banyak pihak.*
[Redaktur: Habibi]