Oleh : Cokhas Ficisan
WahanaNews - Labuhanbatu | SEJARAH percintaan dan asmara Kirana cukup berliku, pernah bercerai dari perkawinannya dengan Andika seorang wartawan dan penyanyi tersohor dikota itu. Berusia tujuh tahun lamanya, perkawinan itu tidak dikarunia anak dan Kirana dituduh mandul sehingga Kirana dan Andika bercerai.
Baca Juga:
Penonton Film 'VINA: Sebelum 7 Hari' Tembus 1 Juta dalam 3 Hari
Berputar waktu, kemudian Kirana menjalin hubungan terlarang dengan seorang pengusaha dan tokoh ternama dikotanya yaitu Herman Romeo hingga Kirana hamil dan melahirkan. Namun anak yang dilahirkan tersebut tidak dianggap dan diakui oleh Herman Romeo akibat dari hubungan terlarang tersebut, Kisah ini disimpan rapi yang terkadang membuat Kirana meneteskan air mata membentur dan membasahi pipinya saat melihat anak lelaki yang saat ini sudah berusia satu tahun enam bulan dalam keadaan sehat tanpa memiliki seorang sosok ayah buat anaknya itu.
Pada 17 Desember 2011 Ananda nama panggilan anak lelaki kesayangannya itu dilahirkan, walaupun dengan sadar Kirana saat itu hamil dan mengandung Ananda akibat dari hubungan terlarangnya dengan Herman Romeo tapi Kirana tetap bersikukuh mempertahankan bayi dalam kandungan dan melahirkan bayi itu dengan baik dan menjaganya dengan kasih sayang pula.
Suatu saat Ananda akan menjadi anak lelaki yang akan terus tumbuh besar menjalani proses kehidupan, menjadi remaja kemudian akan tumbuh dewasa dan Ananda pasti bertanya Siapa Ayahnya dan dimana saat ini, Memikirkan hal tersebut Kirana hanya bisa menarik nafas panjang.
Baca Juga:
Fakta-fakta Menarik My Heart Puppy, Film Terbaru dari Yoo Yeon Seok
Dalam buku harian Kirana menuliskan catatan kegusaran dan kegelisahan hatinya disaat bayinya yang berusia setahun enam bulan itu menangis, pada bulan Juli 2013.
" Engkau harus tahu keadaan ini nak, tak akan mungkin membuat kita bisa bersama dengan ayahmu dan pinta mama engkaupun juga tidak banyak mengharapkan hal itu....tapi mama selalu berdoa semoga kita bisa bahagia dengan jalan hidup kita masing-masing, jangan menangis lagi Anakku", tulis Kirana dibuku hariannya.
Kirana adalah wanita yang kuat dan tangguh dalam menjalani kehidupannya yang berliku, Kirana boleh dikatakan sukses dalam pekerjaan sebagai wartawati disebuah Media Ternama, dengan menabungkan penghasilannya, ia mampu memiliki sebuah rumah di komplek perumahan yang ternama dikota tempat tinggalnya. Kirana masih muda cantik, bohay, dan sexi sehingga banyak pria yang jatuh hati padanya, namun saat itu Kirana enggan membuka hatinya karena guratan luka yang ia rasakan masih membekas karena cinta di masalalunya.
Kirana selalu mencurahkan isi hati pada mamanya yang bertempat tinggal tidak jauh dari rumah Kirana, Kirana selalu meneteskam air mata dipangkuan ibunya.
"Ibu maafkanlah anakmu, mungkin banyak berbuat salah, aku mohon doa dari Ibu agar aku menjalani kehidupan ini mendapatkan kebahagiaan seperti orang lain bahagia memiliki suami yang setia dan keluarga kecil yang utuh dan sempurna", Kirana terbata-bata menyampaikan kepada Ibunya.
" Kirana anakku, sebagai Ibu...tentu ibu menyayangimu sepenuh hati, bila Kirana menangis seperti ini hati ibu juga sedih...pesan ibu buat Kirana besarkan Cucu Ibu didik dia menjadi anak berbakti....dan saran Ibu, Kirana jangan menikah lagi, karena ibu khawatir itu akan membuatmu terluka, " demikian disampaikan orang tua atau Ibu Kirana sambil mengusap kepala Kirana.
Waktu terus berputar. Hari ini matahari menyinari bumi seperti memberikan kehangatan dan kasih sayang kepada semesta, cuaca cerah dengan angin sepoi-sepoi membuat hati Kirana terasa melankonis, Kirana saat itu terbawa hayalnya seperti meniti sirat fatamorgana.
“Syukurlah, semua berjalan lancar hari ini”. Sambil bergumam dalam hati wanita itu menata perkakasnya setelah meliput berita untuk hari ini.
Bersama rekan- rekan seprofesinya, Kirana beristrahat dan nongkrong disebuah Cafe ternama, canda dan tawa menghiasi tawa Kirana dan teman-teman wartawan lainnya.
" Kamu masih muda, cantik, bohay dan sukses apa kamu tidak terpikir untuk menikah lagi, kalau kamu mau menikah kabari ya Kirana sama abang, karena abang juga duda Dek...hehehehe," Kata Ruli seorang wartawan yang juga menaruh hati pada Kirana.
" Ada saja abang ini...kalau abang mau carikan untuk Kirana calon suami, calon suami yang baik dong....jangan abanglah Kirana gak mau karena abang orang nya tak jelas hahahaha", jawab Kirana menimpali ucapan Ruli.
Candaan-candaan itu terkadang menjurus sampai kepada cerita yang sensitif misalnya kepada hubungan sexual membuat tak jarang bulu kuduk dan lainnya merinding, bila ingat candaan itu membuat gairah Kirana untuk melakukan hubungan badan dengan lawan jenisnya memuncak.
Kirana meyakini bahwa salah satu penyebab gairah seksual menjadi tinggi pada wanita adalah pesan nakal, dengan mengirimkan pesan atau ucapan nakal, wanita bisa terangsang dan tertantang untuk melakukan hubungan seksual, itu menjadi siksaan bathin bagi Kirana yang hidup tanpa suami dan Kirana merasakan kebutuhan biologisnya tidak bisa ia penuhi.
Disuatu malam, Kirana di undang Ruli untuk makan malam bersama dengan sepupunya disebuah cafe, Ruli meperkenalkan kepada Kirana sepupunya yang bernama Johan, yang menurut Ruli sepupunya itu adalah seorang lelaki yang baik, mandiri, dan ganteng dengan harapan Kirana dan Johan ada kecocokan dan semoga menjadi pasangan yang diberkati.
Entah apa yang membuat Kirana memenuhi undangan Ruli, suasana dicafe itu remang-remang, cahaya yang redup dan remang membuat suasana romantis, seseorang menjadi rileks pada tubuhnya dan juga pikirannya.
Malam itu Johan begitu Gentleman mengutarakan isi hatinya sambil menggenggam jemari tangan Kirana, membuat Kirana bergejolak hasrat kewanitaannya, sehingga suasana terasa romantis, mungkin suasana inilah yang membuat libido meningkat dan terpacu yang selalu membuat orang yang berlainan jenis untuk melakukan hubungan seksual.
Pertemuan itu merupakan awal Kirana dan Johan berpacaran, dan selama tiga bulan mereka berpacaran Kirana dan Johan melangsungkan perkawinan tepatnya, 7 November 2013, Kirana lupa akan pesan ibunya untuk tidak menikah lagi.
Kirana berharap rumah tangganya kali ini akan membuatnya bahagia, dan anaknya Ananda yang sudah berusia dua tahun memiliki sosok seorang ayah yaitu Johan.
Semua orang pasti ingin hubungan rumah tangganya bahagia dan berlangsung seumur hidup, tapi walaupun sudah melakukan semua yang terbaik, namun kemungkinan didalam rumah tangga itu menemui masalah tidak dapat diprediksi.
Sejak Perkawinannya dengan Johan Kirana tidak aktif lagi sebagai pemburu berita, Kirana disibukkan dengan usaha barunya di Toko Sembako miliknya, dan selama dua tahun usaha Toko Sembako itu maju secara pesat.
Disekitaran tahun 2015 Kirana dikagetkan dengan ulah Johan suami yang saat itu sangat ia banggakan. Ternyata, Kirana baru menyadari bahwa Johan adalah pemakai atau pecandu Narkoba, Kirana baru tahu kepribadian asli suaminya itu.
" Oh...rupanya kamu begitu ya...kamu pemakai Narkoba, kamu menipu aku, sakit hatiku...sakiiiit ", demikian jerit Kirana saat memergoki Johan mengisap narkoba jenis sabu-sabu di kamar rumah mereka.
Kirana meranpas peralatan untuk menikmati sabu-sabu itu yaitu yang disebut Bong, Kirana menginjak-injak bong itu hingga pecah dan hancur.
" Maafkan aku Dek, aku hilap..aku hanya mencoba-coba saja dan aku janji tidak mengulanginya kembali", sambil bersujud dikaki Kirana, Johan menangis membuat Kiranapun luluh hatinya.
Kasih sayang Johan kepada Ananda anak kandung Kirana satu-satunya luar biasa, Ananda sudah beranjak besar dan telah masuk Sekolah Dasar yaitu sekiraan tahun 2017, dan Ananda pun merasa bahwa Johan-lah Ayah kandungnya, namun disatu sisi Usaha Toko Sembako Kirana mulai bangkrut, dan barang-barang Kirana yang berharga satu demi satu hilang karena ternyata Diam-diam Johan mencuri barang-barangnya dan uang hasil dagangannya untuk membeli Narkoba jenis sabu-sabu yang saat ini menjadi kebutuhan Johan, bathin Kirana menangis dan ia coba pasrah demi keutuhan rumah tangganya.
Kirana ingin sekali mempertahankan rumah tangganya bersama Johan, karena Kirana saat itu hamil muda benih cintanya bersama Johan. Mungkin saja nanti Johan akan taubat dari kecanduan narkoba harapan Kirana saat itu sekiraan pertengahan November 2018 genap lima tahun sudah usia perkawinannya bersama dengan Johan.
Akibat dari persoalan rumah tangganya itu dengan ekonominya yang hancur karena kebutuhan Johan memakai sabu-sabu membuat emosi Kirana yang hamil muda itu tidak stabil sehingga mempengaruhi janin di dalam kandungannya, Kirana keguguran dan pendarahan kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Johan kebingungan mencarikan uang untuk biaya perobatan Kirana, akhirnya Johan melihat surat sertifikat tanah Kirana pemberian orang tua Kirana, terkabar bahwa tanah itu dijualkan Johan jauh dibawah harga pasaran tanah saat itu. Johan memberikan biaya perobatan dan perawatan Kirana selebihnya uang dari hasil penjualan tanah mungkin Johan habiskan untuk pesta sabu-sabu dengan teman-temannya.
Orang tua Kirana yaitu Ibunya yang sudah lama ditinggalkan suaminya karena meninggal dunia, mendengar kabar bahwa tanah pemberiannya itu pada Kirana telah dijual Johan menantunya. Mengetahui kabar tersebut Ibu Kirana-pun merasa sedih dan terpukul.
" Kirana, hati ibu terasa sakit dan sedih tidak tertahankan melihat perlakuan suami mu itu... tinggalkan dia Nak dia tidak akan pernah berubah, pulanglah kerumah ibu, jangan pernah lagi bersamanya Nak, ibu tak sanggup melihat penderitaanmu, " dengan terbata-bata Ibu kandung Kirana menangis dan memeluk Kirana.
Kirana pun mengikuti ucapan Ibunya untuk meninggalkan Johan, Kirana pun kembali kedunia Jurnalis dan tinggal bersama ibunya juga Ananda anaknya. Seperti biasa Ananda diantar kesekolah dan di jemput pulang oleh Kirana dari sekolahnya.
Hampir tiga bulan Kirana tidak pernah lagi bertemu Johan suaminya, hatinya berkecamuk, saat itu di akhir Januari 2019 hati Kirana bercampur aduk ada tangisan, ada perjuangan, ada luka, ada tawa, bahagia, dan rindu dan itu semua menghantuinya.
Kirana tersentak dari lamunannya, saat ia melihat jarum jam menunjukkan pukul 12.00 WIB waktu anaknya Ananda pulang dari sekolah, Kirana bergegas menjemput Ananda ke Sekolahnya, setibanya di sekolah Ananda tidak ada disana, menurut keterangan guru disekolah tersebut Ananda di jemput ayahnya yaitu Johan.
Tanpa pikir panjang Kirana melaju dengan kendaraan sepeda motornya menjambangi kediaman Johan, sesampainya dirumah Johan.
" Mana Anakku, kenapa kau membawanya sesukamu, biar kau tau dia itu bukan anakmu", kata Kirana marah.
" Ananda sedang tidur dikamar, sehabis makan dia ketiduran" kata Johan lembut.
Kirana memasuki kamar itu ingin membangunkan Ananda tapi Johan mengikutinya dari belakang serta mengunci kamar itu, Johan memeluk Kirana dari belakang dan membisikkan kalimat yang menyatakan Johan sangat merindukannya. Kirana awalnya berontak namun tenaganya tidaklah sekuat Johan, akhirnya Kirana pasrah ketika birahi Johan memuncak sehingga Kirana-pun ikut terbawa birahi nya terangsang ketika Johan mengeranyangi bagian tubuhnya yang sensitif. Akhirnya kedua anak manusia bergumul buas saling pagut dan terdengar erangan yang sulit di maknai, keringat merekapun bercucuran, akhirnya mereka tertidur pulas.
Semenjak kejadian itu Kirana-pun kembali kepelukan Johan, dan Johan berjanji akan bertaubat dari kebiasaan buruknya mengkonsumsi serbuk kristal putih itu.
Sebulan setelah mereka bersama kembali, orang tua Kirana yaitu ibunya yang tercinta jatuh sakit dan meninggal dunia karena penyakit jantung diduga Ibu Kirana sangat kecewa Kirana kembali kepada Johan.
Dua bulan kemudian setelah meninggalnya Ibu Kirana, Johan pun berulah kembali, Johan terciduk Polisi sedang melakukan transaksi Narkoba, dan menjalani hukuman penjara.
Bagi Kirana dunia terasa gelap dan hitam, baginya tak mampu berbicara lagi, Kirana bagaikan tersesat pada cinta yang hitam.... [hab]
B e r s a m b u n g . . .
Penulis Cerita: Rahman F. Hasibuan [Cokhas Ficisan)
[Nama-nama yang ada dicerita adalah nama samaran].