WAHANANEWS - Labuhanbatu l Bunda PAUD Kabupaten Labuhanbatu, Hj. Maya Hasmita, menggelar Talkshow Gema Sahabat Menuju PAUD Bermutu 2025 di Aula Gedung PKK Labuhanbatu, Jalan W.R. Supratman, Kecamatan Rantau Utara, Kamis (2/10/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Pokja Bunda PAUD Labuhanbatu, Nurleha Ritonga, serta Kepala SD Negeri 15 Rantau Selatan, Defa.
Baca Juga:
Labuhanbatu Kirim 17 Mahasiswa ke Universitas Al-Azhar Kairo
Dalam paparannya, Bunda PAUD menekankan pentingnya perhatian terhadap anak inklusi. Menurutnya, setiap anak berhak mendapatkan kesempatan belajar yang setara tanpa diskriminasi.
“Mereka adalah anak-anak istimewa bagi orang tua, pemerintah, dan masyarakat. Kita berkomitmen memasukkan mereka ke sekolah dasar agar dapat tumbuh dan belajar bersama anak lainnya. Guru-guru juga sudah kita bekali pelatihan untuk mendukung pembelajaran inklusi,” ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan komitmen Pemkab Labuhanbatu dalam mendukung program wajib belajar 13 tahun, termasuk satu tahun pendidikan PAUD. Bagi anak dari keluarga kurang mampu, ia meminta masyarakat melapor ke pihak kecamatan, kelurahan, atau desa agar mendapat fasilitas pendidikan gratis sesuai MoU yang telah dibuat pemerintah daerah.
Baca Juga:
Sosialisasi PAUD Holistik Integratif, Bunda PAUD Labuhanbatu Tekankan Peran Pendidikan Dasar
“Saya berharap masyarakat bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyosialisasikan program Gema Sahabat. Semua ini dilakukan demi mencerdaskan anak-anak Labuhanbatu dan mewujudkan generasi emas 2045,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 15 Rantau Selatan, Defa, memaparkan sejumlah inovasi pendidikan PAUD di Labuhanbatu. Program tersebut antara lain Sapa Sada (Satu PAUD Satu Desa), Satu Hati PAUD (Satu Tahun Harus Ikut PAUD), Gempar (Gerakan Empower PAUD dan UMKM Kolaborasi), Ceria (Ciptakan Edukasi Ramah Inklusi Anak Usia Dini), Ketapang (Ketahanan Pangan), aplikasi Sibunda (Sinergi Bersama untuk Nilai Diri Anak), Klinik PAUD, dan Mentor PAUD.
Sedangkan Ketua Pokja Bunda PAUD, Nurleha Ritonga, menekankan pentingnya memastikan seluruh anak usia 5 tahun hingga 1 tahun pra-sekolah mengikuti pendidikan. Ia menyebut kebijakan wajib belajar 13 tahun dari Dirjen PAUD harus didukung secara penuh, termasuk dengan menghadirkan layanan psikolog bagi anak inklusi melalui Klinik PAUD.
“PAUD yang kita kembangkan adalah PAUD Holistik Integratif, yang terhubung dengan layanan kesehatan, psikologi, serta program pengembangan anak melalui 7 kebiasaan anak Indonesia hebat,” jelasnya.
Acara ini juga dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Labuhanbatu, Hj. Wan Juma Sari Dewi Jamri, Staf Ahli Bupati Turing Ritonga, Asisten I H. Sarimpunan Ritonga, sejumlah pimpinan OPD, Ketua PGRI, Ketua Dewan Pendidikan, para kepala sekolah, Bunda PAUD kecamatan, serta tamu undangan lainnya.*
[Redaktur: Habibi]